UJI KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA CILOK YANG DI JUAL DI LINGKUNGAN KARANG JANGU KOTA MATARAM
UJI KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA CILOK YANG DI JUAL DI LINGKUNGAN KARANG JANGU KOTA MATARAM
Abstract
Cilok merupakan panganan yang digemari kalangan dari berbagai usia. Makanan khas Indonesia yang berbentuk bulat berbahan dasar daging dan tepung ini biasanya disajikan dalam keadaan hangat. Di masa sekarang,banyak produsen yang menambahkan bahan tambahan pangan berupa pengawet untuk memperpanjang umur simpan makanan yang mereka jual. Penambahan boraks pada cilok dapat mengakibatkan gangguan kesehatan apabila dikonsumsi scara terus menerus. Penelitian ini menggunakan metode Ui Kualitatif yaitu melakukan pemeriksaan boraks pada cilok menggunakan kertas tumerik. Dari hasil pemeriksaan pada ke dua sampel ,diperoleh hasil Cilok yang beredar di Lingkungan Karang Jangu Negatif mengandung Boraks
References
Efrilia, M., Prayoga, T., & Mekarsari, N. (2016). Identifikasi Boraks dalam Bakso di Kelurahan Bahagia Bekasi Utara Jawa Barat dengan Metode Analisa Kualitatif Identification of Boraks in Meatball Which Sell at Kelurahan Bahagia Bekasi West Java with a Kualitative Analysis Methode. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(11), 113–120.
Fauziah, R. R. (2014). Kajian Keamanan Pangan Bakso dan Cilok yang Beredar di Lingkungan Universitas Jember Ditinjau Dari Kandungan Boraks, Formalin dan TPC.
Febri, E. P. (2007). Analisis Boraks Dalam Legendar Yang beredar di Kota Magelang.
Firmansyah. (2011). Analisa Kualitatif dalam Penelitian, 151–160.
Fuad, N. R. (2014). Identifikasi Kandungan Boraks pada Tahu Pasar Tradisional di Daerah Ciputat. UIN Syarif Hidayatullah.
Harimurti, S., & Dwi Putri, F. (2016). Analisis Kualitatif Kandungan Boraks pada Bakso Tusuk Menggunakan Kertas Tumerik di Wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. E-Proceeding of Management ISSN : 2355-9357, 3(1 April), 477–484. https://doi.org/10.1037/cou0000103.
Istiqomah, S., Sudarwanto, M. B., & Sudarnika, E. (2016). Penambahan Boraks dalam Bakso dan Faktor Pendorong Penggunaannya Bagi Pedagang Bakso di Kota Bengkulu, 34(1), 1–8.
Semua tulisan pada jurnal ini menjadi tanggungjawab penuh penulis.