JURNAL SANITASI DAN LINGKUNGAN https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl <p><strong><img src="/e-journal/public/site/images/lppmsttlmataram/cover_jurlan.jpg"></strong></p> <p><strong>Jurnal Sanitasi dan Lingkungan (JSL)</strong>, merupakan media untuk publikasi artikel ilmiah yang berhubungan dengan sanitasi, lingkungan dan sustainability baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Naskah yang dipublikasi dapat berupa hasil-hasil penelitian<em> (original research article)</em>, ulasan jurnal/paper <em>(journal review)</em>, catatan penelitian singkat (<em>research notes</em>), dan hasil awal penelitian (<em>preliminary results</em>). Naskah yang diterima oleh Jurnal Sanitasi dan Lingkungan adalah naskah yang belum pernah dipublikasi atau tidak sedang dalam proses publikasi dalam jurnal ilmiah nasional maupun internasional lainnya.</p> <p><strong>Periode Terbit: </strong></p> <p><strong>Jurnal Sanitasi dan Lingkungan (JSL) </strong>terbit berkala <strong><em>dua kali dalam setahun (Juni dan Desember).</em></strong></p> <p><strong>Cakupan: </strong></p> <p>Cakupan tema Jurnal Sanitasi dan Lingkungan (JSL) adalah Kesehatan lingkungan, Kesehatan Masyarakat, Teknik Lingkungan, Ilmu Lingkungan, Ilmu Alam, dan Sustanainability Lingkungan.</p> en-US <p>Semua tulisan pada jurnal ini menjadi tanggungjawab penuh penulis.</p> jurnal@sttl-mataram.ac.id (Iwan Indrawan, S.Adm) taufik.abdullah88@gmail.com (Taufik Abdullah, S,Si.,MT) Mon, 29 Aug 2022 23:58:48 +0700 OJS 3.1.2.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 UJI KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA TAHU YANG DI JUAL DI PASAR TRADISIONAL KARANG JASSI KOTA MATARAM https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/54 <p>Tahu merupakan pangan pokok sehari-hari yang sering dikonsumsi oleh masyarakat indonesia karena harganya terjangkau dan mengandung protein tinggi. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam proses produksi &nbsp;pangan perlu diwaspadai bersama, baik oleh produsen maupun konsumen. &nbsp;Dampak penggunaannya dapat berakibat positif maupun negatif untuk &nbsp;masyaraka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan jenis rancangan peneltiian deskriptif non analitik, karena dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan intervensi atau perlakuan pada subyek uji yaitu tahu. Uji Kualitatif yang dilakukan pada tahu menggunakan kertas tumerik&nbsp; untuk mengetahui Ada/Tidaknya kandungan formalin pada tahu yang di beli di Pasar Karang Jasi Kota Mataram. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari ke empat sampel tahu yang beredar di pasar karang jasi tidak terdapat kandungan boraks didalamnya</p> Sri Lahila Copyright (c) 2022 JURNAL SANITASI DAN LINGKUNGAN https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/54 Mon, 29 Aug 2022 23:43:49 +0700 UJI KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA CILOK YANG DI JUAL DI LINGKUNGAN KARANG JANGU KOTA MATARAM https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/55 <p>Cilok merupakan panganan yang digemari kalangan dari berbagai usia. Makanan khas Indonesia yang berbentuk bulat berbahan dasar daging dan tepung ini biasanya disajikan dalam keadaan hangat. Di masa sekarang,banyak produsen yang menambahkan bahan tambahan pangan berupa pengawet untuk memperpanjang umur simpan makanan yang mereka jual. Penambahan boraks pada cilok dapat mengakibatkan gangguan kesehatan apabila dikonsumsi scara terus menerus. Penelitian ini menggunakan metode Ui Kualitatif yaitu melakukan pemeriksaan boraks pada cilok menggunakan kertas tumerik. Dari hasil pemeriksaan pada ke dua sampel ,diperoleh hasil Cilok yang beredar di Lingkungan Karang Jangu Negatif mengandung Boraks</p> Sri Wahyuningsih Lahila Lahila Copyright (c) 2022 JURNAL SANITASI DAN LINGKUNGAN https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/55 Mon, 29 Aug 2022 23:45:06 +0700 Pemetaan Tingkat Kebisingan Akibat Kegiatan OperAsional Mesin Pembangkit PT PLN (Persero) ULPL Ampenan di Daerah Tanjung Karang https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/51 <p>PT PLN (Persero) ULPL Ampenan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit listrik. Mesin-mesin pembangkit yang dioperasikannya memasok ke dalam sistim kelistrikan Pulau Lombok. Dengan operasionalnya tersebut, mengetahui dampak lingkungan yang terjadi adalah hal yang penting untuk dilakukan, termasuk dalam hal ini dampak kebisingan. Pemetaan kebisingan dengan <em>software surfer </em>merupakan salah satu cara untuk mengetahui dampak kebisingan terhadap kawasan di sekitar ULPL Ampenan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kebisingan, peta kontur, dan luasan yang terkena dampak kebisingan dari operasional mesin pembangkit milik PT PLN (Persero) ULPL Ampenan. Metode yang digunakan berupa pengambilan data dengan radius 1 kilometer. Pengukuran kebisingan di area produksi ULPL Ampenan terukur sebesar 100,9 dB. Pemetaan kontur kebisingan memiliki tiga (3) gradasi warna, yaitu warna hijau menunjukkan angka intensitas bising 50-74 dB, warna kuning menunjukkan&nbsp; angka intensitas bising 76-94 dB, dan warna merah menunjukkan intensitas bising &gt;96 dB. Hasil pemetaan kebisingan dengan <em>software surfer </em>bahwa luasan yang terkena dampak dari operasional mesin pembangkit milik ULPL Ampenan adalah 148.160,68 meterĀ²</p> Erlan Siswandi Copyright (c) 2022 JURNAL SANITASI DAN LINGKUNGAN https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/51 Mon, 29 Aug 2022 23:46:05 +0700 FITOREMEDIASI LIMBAH CAIR KERUPUK KULIT MENGGUNAKAN TANAMAN AIR KAYU APU (Pistia stratiotes) https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/46 <p>Leather cracker liquid waste is one of the wastes that contains complex organic matter which causes the cracker industry liquid waste to have high BOD and COD concentrations. water or river. The purpose of this study was to determine the ability of apu wood to reduce BOD and COD levels by means of phytoremediation. The method used experimentally to test the content of BOD and COD in the liquid waste of skin crackers while the variations used in this study were 0 plants, 10 plants, and 15 plants. The concentrations of BOD, COD before treatment were 50.6 mg/L, and 66 mg/L respectively and after treatment for 9 days the most optimum decrease occurred in the treatment of 15 plants with the final concentration of each BOD, and COD was 10.3 mg/L, 18 mg/L, . The biggest reduction efficiency was in the treatment of 15 plants with the respective decreasing efficiency for BOD and COD after 9 days of treatment were 79.52% and 72.75%.</p> <p>&nbsp;</p> hijriati sholehah Copyright (c) 2022 JURNAL SANITASI DAN LINGKUNGAN https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/46 Mon, 29 Aug 2022 23:46:59 +0700 ANALISIS CO-FIRING REFUSED DERIVED FUEL (RDF) DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) JERANJANG https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/53 <p>Keberadaan sampah tidak dapat dihindari dan harus dikelola dengan baik karena pengelolaan sampah yang tidak saniter dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Volume sampah di 10 kabupaten/kota di NTB mencapai 3.388 Ton dan sampah yang dibuang per hari mencapai 76 ton. Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar padat (RDF) adalah salah satu alternative yang dapat dilakukan. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang telah melakukan proyek Co-firing batu bara dan RDF pada system pembakrannya. Untuk dapat mejaga keberlanjutan dan optimasi system pembakaran maka perlu dilakukan analisis co-firing RDF pada PLTU jeranjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi co-firing RDF di PLTU jeranjang. Adapun hasil yang didapatkan bahwa presentase maksimal pencampuran RDF biomassa pada PLTU jeranjang adalah sebesar 5%. &nbsp;kualitas campuran hasil substitusi sampai dengan 5% masih dalam batasan persyaratan batubara, kecuali kandungan ash yang melebihi batasan desain batubara PLTU Jeranjang. Nilai indeks slagging untuk pelet SRF saat kondisi Reduksi adalah 1.395 <sup>o</sup>C dan kondisi Oksidasi sebesar 1.344 <sup>o</sup>C. Sehingga baik dalam kondisi reduksi maupun oksidasi potensi slagging dari pelet RDF cenderung rendah.</p> Mulhidin Copyright (c) 2022 JURNAL SANITASI DAN LINGKUNGAN https://e-journal.sttl-mataram.ac.id/index.php/jsl/article/view/53 Mon, 29 Aug 2022 23:47:49 +0700