KUALITAS NPK PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH RUMAH TANGGA DI DUSUN BAT RURUNG DESA BAREJULAT KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH

  • Syamsu Rijal Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Mataram
  • Ermayani Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Mataram
Keywords: Pupuk Organik Cair, Limbah Rumah Tangga, NPK, MOL, Molase.

Abstract

Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan.Bau tidak sedap, lalat beterbangan dan gangguan berbagai penyakit serta menurunkan hygienitas dan kualitas lingkungan.Sampah tidak selamanya harus dibuang, Dengan sedikit kreativitas dan kerja keras, beragam jenis sampah, terutama sampah organik dapat dengan mudah dan sederhana diaplikasikan menjadi bahan olahan.Kompos dan pupuk cair sebagai contoh, merupakan hasil nyata olahan sampah yang memiliki kontribusi besar dalam dunia pertanian.Tujuan khusus penelitian Identifikasi Bahan Pupuk Organik Cair, Identifikasi Proses Pupuk Organik Cair, Identifikasi Hasil Pupuk Organik Cair dan Identifikasi Kualitas  N P K Pupuk Organik Cair. Lokasi penelitian di Dusun Bat Rurung Desa Barejulat Kecamatan Jonggat kabupaten Lombok Tengah.Dari hasil penelitian maka hipotesis yang dikemukanakan bahwa “kualitas NPK pupuk organik cair dari limbah rumah tangga belum memenuhi standar mutu Peraturan Menteri Pertanian No 70/Permentan/SR.140/10/2011”.Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair terdiri dari : air beras, sampah organik basah dapur, gula, molase, buah maja dan rebung pisang. bahan utama yang harus ada dalam pembuatan mikroorganisme lokal yaitu mengandung karbohidrat, glukosa dan bibit mikroorganisme. Bahan-bahan pembuatan pupuk organik cair harus memiliki C/N rasio rendah.pembuatan pupuk organik cair dilakukan melalui beberapa tahap proses pertama yaitu pencacahan sampah organik basah dapur dan mencampurkan sampah organik dengan larutan air gula pada air beras di dalam tong plastik. Setelah bahan tercampur rata kemudian ditutup dan difermentasi selama 30 hari dalam keadaan anaerob.percampuran mikroorganime lokal (mol) dan molase selama 1 hari (24 jam). Perubahan yang terjadi pada proses fermentasi yaitu terjadi penyusutan sampah organik basah dapur dan mengalami perlindian. karakteristik warna terlihat kuning kecoklatan dan bau sangat menyengat. Hasil identifikasi kualitas NPK dari kode sampel nomor 1 memiliki nilai kualitas N-Total  (0,12%), P-Total (53,33 ppm),  K-Total (296 ppm). Hasil analisis dari kode sampel nomor 2 memiliki  nilai kualitas N-Total  (0,10%), P-Total (43,17 ppm),  K-Total (274 ppm). Hasil analisis dari kode sampel nomor 3 memiliki nilai kualitas N-Total  (0,09%), P-Total (24,16 ppm),  K-Total (183 ppm). Kualitas NPK masih dibawah standar mutu NPK 3-6%.

References

Ahmad. 2012. Cara mudah membuat pupuk organik cair. http://ahmad79.blogdetik.com/files/2012/01/membuat-pupuk-organik-cair.jpg. 23 juni 2014.
Aryulina Diah, dkk. 2006. Biologi I SMAdanMA Untuk Kelas X.Jakarta :Penerbit Esis. 314
Deni. 2010. Cara pemakaian pupuk organik cair “sonik” untuk sayuran, tanaman palawija, bungan dan buah. http://sonik.wordpress.com/. 21 juli 2014
Departemen pertanian. 2013. cara membuat pupuk organik cair. http://epetani.deptan.go.id/pupuk/cara-membuat-pupuk-organik-cair-poc-7555. 21 juli 2014
Didik Taufik Rahman. 2014. unsur makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman.
Edy Gunadi. 2011. Pembuatan molase. http://therealedy.blogspot.com/2011/04/pembuatan-molase.html. 5 Agustus 2014
Firmansyah Rikky, dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Bandung :Penerbit PT. Setia Purna Inves. 173
Horwitz, William (Ed). 2000. Official Methods of Analisysis of AOAC International. 17 th edition, volume I, Agricultural Chemical, Contaminants, Drugs. AOAC International, Mryland USA.
Iin Suriana. 2010. Manajemen Pengelolaan Limbah dan Sampah.http://halil4.wordpress.com/2010/04/10/manajemen-pengolahan-limbah-dan-sampah/. 15 juni 2014
Imma, 2011.Pupuk organic cair.
Published
2020-05-09
Section
Articles