Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Bor Di Kecamatan Praya Tengah Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom

  • Handa Muliasari University of Mataram
Keywords: Air sumur bor, logam besi (Fe), uji kualitatif dan kuantitatif, Spektroskopi Serapan Atom

Abstract

Kandungan cemaran logam pada air sumur terutama untuk kebutuhan minum sangat berbahaya bagi kesehatan, sehingga diperlukan upaya untuk memastikan ketersediaan air aman untuk dikonsumsi. Beberapa sumur bor di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB terindikasi mengandung cemaran logam besi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar logam besi (Fe) pada air sumur bor di Kecamatan Praya Tengah dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA). Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kimia Analitik Fakultas MIPA dan Laboratorium Farmasi Universitas Mataram. Pengambilan sampel air sumur bor dilakukan di tiga desa yaitu Desa Jontlak, Desa Loang Sawak, dan Desa Batunyale menggunakan teknik Purposive sampling. Sampel air sumur bor dari tiga lokasi tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis keadaan fisik air yaitu uji warna, rasa, bau, suhu dan pH, serta identifikasi kandungan logam besi dengan reagen KSCN. Analisis kuantitatif untuk mengetahui kadar logam besi (Fe) menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA). Hasil analisis kualitatif menunjukkan sampel air sumur di Desa Jontlak dan Batunyala memiliki pH 6, suhu 26oC, warna bening agak kekuningan dan tidak memiliki bau, sedangkan sampel di Desa Loang Sawak memiliki pH 6,5, suhu 26oC, warna bening dan tidak berbau. Hasil identifikasi kualitatif sampel air sumur bor dari tiga desa tersebut teridentifikasi positif mengandung logam besi. Hasil pengukuran kadar Fe menggunakan instrumen SSA menunjukkan kadar besi di Desa Jontlak sebesar 0,6796 mg/L, Desa Loang Sawak 0,2488 mg/L dan Desa Batunyale 0,2339 mg/L. Berdasarkan standar Permenkes RI tahun 2010, sampel air sumur bor di Desa Jontlak melebihi ambang batas aman (0,3 mg/L).

References

Anggraini, Y. P. 2017. Penentuan Kualitas Air Sumur Bor Di Daerah Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Program Studi Kimia Fmipa Universitas Mulawarman.
Febriwani, F.W. 2017. Analisis Kadar Timbal (Pb) Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum (DAM) Dikecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas.2019;8(3).
Permenkes No. 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/VII/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Rahayu, B., Mery.M.,dan Tahril. 2013. "Analisis Logam Zink (Zn) dan Besi (Fe) Air Sumur di Kelurahan Pantolongan Kecamatan Palu Utara". Jurnal Akademka Kimia, 2(1): 1-4.
Rusmawan, C. A., Onggo, D., & Mulyani, I. (2011). Analisis kolorimetri kadar besi(III) dalam sampel air sumur dengan metoda pencitraan digital. Jurnal Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains, 2(12), 1-6
Standar Nasional Indonesia. 2010. Air Dan Air Limbah. Jakarta: Badan Standardiasi Nasional.
Sunarsih, E. 2018. Analisi Paparan Cadmium, Besi Dan Mangan Pada Air Terhadap Gangguan Kulit Pada Masyarakat Desa Ibul Besar Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. STIKes Muhamadiyah Palembang.
Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Cetakanan keempat. Yogyakarta : Penerbit Andi xford.
Vogel,1985.Analisa Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.
Published
2022-02-09
Section
Articles